Perhimpunan pagi 27 Mei 2015 pada kali ini dikendalikan oleh En. Muhammad Nizam. Perhimpunan dimulakan dengan bacaan doa oleh En. Jefri. Hari ni En. Nizam menceritakan kisah motivasi mengenai Telur Helang dan Ayam.
Cerita bermula, di sebuah lereng gunung yang curam, ada sebuah sarang helang yang mempunyai empat telur helang ukuran besar. Satu hari, gempa bumi telah mengoncang gunung itu menyebabkan salah satu dari telur itu jatuh ke sangkar ayam yang berada di lembah di bawah lereng itu. Suatu hari sebuah telor helang terjatuh dari sangkarnya, untungnya telur itu tidak pecah namun ditemukan oleh ibu ayam dan disangka sebagai telur miliknya.
Berhari-hari telur helang itu dierami bersama telur-telur ayam yang lain, hingga akhirnya tibalah saat telur-telur itu menetas. Sang helangpun pun menetas bersama anak-anak ayam yang lain tanpa ia tahu siapa identiti dirinya sebenarnya. Yang ia tahu adalah ia hanyalah seekor anak ayam kerana menetas bersama dengan anak-anak ayam lainnya dan dijaga juga oleh ibu ayam. Sebagai ayam, ayam-ayam itu pun membesarkan helang sebagai seekor ayam. Sang helang pun sangat menyukai tempat tinggal dan keuarganya itu, namun sepertinya ia merasa ada semangat untuk berteriak lebih keras dari sekadar jiwa ayam.
Hingga pada suatu hari, helang itu pun melihat ke langit dan melihat sekelompok helang-helang yang gagah terbang tingi melayang-layang. “Oh…” teriak sang helang. “Andai saja aku mampu untuk terbang tinggi seperti burung-burung itu.”.Ayam-ayam itu pun memperlekeh, “Kau tidak mampu terbang tinggi seperti mereka. Kau adalah seeokor ayam dan ayam tidak boleh terbang.”
Helang ini pun terus menatap keluarganya yang sebenar di angkasa sana, bermimpi mengkhayalkan ia boleh terbang seperti mereka. Setiap kali helang itu membicarakan tentang impian-impiannya, ia selalu diberitahu bahawa ia tidak akan boleh melakukannya.
Dan itulah apa yang helang itu pelajari untuk diyakini. Seiring waktu, helang itu pun berhenti bermimpi dan kembali menjalani hidupnya sebagai ayam. Akhirnya, setelah hidup lama sebagai seekor ayam, helang itu pun mati.
Anda boleh menjadi apa yang anda yakini. Jika anda pernah bermimpi menjadi helang, ikuti impian itu, jangan mengikuti apa kata ayam-ayam itu. Dalam hidup, ini setiap orang pasti pernah punya impian. Ada yang berusaha mengejar impiannya, ada juga yang tidak berusaha mengejarnya kerana merasa dirinya tidak mampu.
Matahari akan tetap menjadi matahari yang menyalakan cahaya meskipun orang buta tak dapat melihatnya, dan madu tetaplah madu yang manis juga ubat meskipun orang sakit yang sedang berlidah pahit tidak dapat merasakannya.
Namun adakalanya kita sebenarnya memiliki kemampuan itu, namun kita terlalu banyak mendengarkan pendapat orang lain yang meragukan kemampuan kita. Akibatnya kitapun berhenti mengejar impian kita tersebut.
Jangan pernah biarkan pendapat seseorang tentangmu membuatmu berhenti untuk mengejar impianmu. Lebih bahaya lagi, jika pendapat seseorang itu membuat dirimu berubah menjadi seseorang yang kamu tahu itu bukan dirimu.
Perhimpunan diteruskan dengan pengumuman mengenai pertandingan ping pong peringkat Jabatan akan diadakan mulai hari ini (27 Mei 2015) dan besok. Penyertaan telah diterima daripada 20 orang peserta. Perhimpunan berakhir dengan surah al asr dan tasbih kifarah.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan